Cara Cepat Belajar Bilangan Biner Komputer

Cara Cepat Belajar Bilangan Biner Komputer

Hasil gambar untuk belajar bilangan biner komputer
Mengetahui Kelas-Kelas IP 
PENGKELASAN IP

Untuk mengatur alamat masing-masing komputer pada suatu jaringan, digunakanlah IP Address. IP Address adalah suatu alamat yang diberikan ke peralatan jaringan komputer untuk dapat diidentifikasi oleh komputer yang lain. Dengan demikian masing-masing komputer dapat melakukan proses tukar-menukar data / informasi, mengakses internet, atau mengakses ke suatujaringan komputer dengan menggunakan protokol TCP/IP. IP Address digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host dari suatu mesin (komputer). IP Address terdiri dari sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 8 bit, yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 sampai 255. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP Address adalah sebagai berikut:

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Setiap tanda simbol “x” dapat kita gantikan oleh angka 0 dan 1, misal :
11000000.10101000.00000000.00000001

Notasi IP Address dengan bilangan biner seperti di atas tidak mudah kita baca dan hapalkan. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam membaca dan mengingat suatu alamat IP dalam jaringan, IP Address sering ditulis sebagai 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik. Setiap bilangan desimal tersebut merupakan nilai dari satu oktet (8 bit) IP Address, misalnya :

11000000.10101000.00000000.00000001
192 . 168 . 0 . 1

IP Address dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu host ID dan network ID. Host ID berfungsi untuk mengidentifikasi host dalam suatu jaringan. Sedangkan Network ID berfungsi untuk mengidentifikasikan suatu jaringan dari jaringan yang lain. Hal ini berarti seluruh host yang tersambung di dalam jaringan yang sama memiliki network ID yang sama pula. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network ID atau network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap (konstan), tergantung pada kelas network yang kita gunakan.
Terdapat beberapa kelas IP Address yang digunakan dalam TCP/IP dalam suatu jaringan, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E.

KELAS A
Pada jaringan IP Address kelas A, bit pertama dari IP address tersebut adalah 0. Bit pertama dan 7 bit berikutnya (8 bit per¬tama) merupakan network ID, sedangkan 24 bit terakhir merupakan host ID. Maka pada kelas A hanya terdapat 128 network IP Address dengan jangkauan dari 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx.

KELAS B
Pada jaringan IP Address kelas B, 2 bit pertama dari IP address adalah 10. Dua bit ini dan bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan network ID. Sedangkan 16 bit terakhir merupakan host ID. Maka pada kelas B terdapat 16384 network IP Address dengan jangkauan dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx.

KELAS C
Pada jaringan IP Address kelas C, 3 bit pertama dari IP Address adalah 110. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan network ID. Sedangkan 8 bit terakhir merupakan host ID. Maka pada kelas C terdapat lebih dari 2 juta network IP Address dengan jangkauan dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx.

KELAS D
Pada jaringan IP Address kelas D, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 0. Sedangkan bit sisanya digunakan untuk grup host pada jaringan dengan range IP antara 224.0.0.0 – 239.255.255.255. IP Address Kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu pemakaian aplikasi secara bersama-sama oleh sejumlah komputer. Multicasting berfungsi untuk mengirimkan informasi pada nomor host register. Host-host dikelompokkan dengan meregistrasi atau mendaftarkan dirinya kepada router lokal dengan menggunakan alamat multicast dari range alamat IP Address kelas D. Salah satu penggunaan multicast address pada internet saat ini adalah aplikasi real time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint) dengan menggunakan Mbone (Multicast Backbone).

KELAS E
Pada jaringan IP Address kelas E, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 1. IP address kelas E mempunyai range antara 240.0.0.0 – 254.255.255.255. IP Address kelas E merupakan kelas IP address eksperimen yang dipersiapkan untuk peng¬gunaan IP Address di masa yang akan datang.

IP PRIVATE DAN IP PUBLIC
Berdasarkan jenisnya IP address dibedakan menjadi 2 macam yaitu IP Private dan IP Public.
IP Private adalah suatu IP address yang digunakan oleh suatu organisasi yang diperuntukkan untuk jaringan lokal. Sehingga organisasi lain dari luar organisasi tersebut tidak dapat melakukan komunikasi dengan jaringan lokal tersebut. Contoh pemakaiannya adalah pada jaringan intranet.
Sedangkan Range IP Private adalah sebagai berikut :
Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255
Kelas B : 172.16.0.0 – 172.31.255.255
Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255

IP Public adalah suatu IP address yang digunakan pada jaringan lokal oleh suatu organisasi dan organisasi lain dari luar organisasi tersebut dapat melakukan komunikasi langsung dengan jaringan lokal tersebut. Contoh pemakaiannya adalah pada jaringan internet.
Sedangkan range dari IP Public : range IP address yang tidak termasuk dalam IP Private.

SUBNETTING
Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil, yang disebut subnet (subnetwork).
Subnet Mask merupakan angka biner 32 bit yang digunakan untuk :
•Membedakan antara network ID dengan host ID.
•Menunjukkan letak suatu host, apakah host tersebut berada pada jaringan luar atau jaringan lokal.

Tujuan dalam melakukan subnetting ini adalah :
•Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
•Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
•Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
•Penggunaan IP Address yang lebih efisien.

Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet, yaitu :
•Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk.
•Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.

Kedua-duanya akan dipakai untuk menentukan efisiensi pe¬nomoran IP dalam suatu lingkungan jaringan. Pada subnet mask seluruh bit yang berhubungan dengan host ID diset 0. Sedangkan bit yang berhubungan dengan network ID diset 1.
Untuk menentukan suatu host berada pada jaringan luar atau pada jaringan lokal, kita dapat melakukan operasi AND antara subnet mask dengan IP Address asal dan IP Address tujuan, serta membandingkan hasilnya sehingga dapat diketahui ke mana arah tujuan dari paket IP tersebut. Jika kedua hasil operasi tersebut sama, maka host tujuan terletak di jaringan lokal dan paket IP dikirim langsung ke host tujuan. Jika hasilnya berbeda, maka host terletak di luar jaringan lokal, sehingga paket IP dikirim ke default router.

SEKILAS TENTANG IPV6 (IP VERSI 6)
Perkembangan jaringan dan internet yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini membuat Internet Protocol (IP) yang sering digunakan dalam jaringan dengan TCP/IP menjadi ketinggalan. Khususnya, karena sekarang ini telah terdapat berbagai aplikasi pada internet yang membutuhkan kapasitas IP jaringan yang sangat besar dan dengan jumlah yang sangat banyak. Aplikasi-aplikasi tersebut di antaranya email, multimedia menggunakan internet, remote access, FTP (File Transfer Protocol), dan lain sebagainya. Aplikasi ini membutuhkan supply layanan jaringan yang lebih cepat dan fungsi keamanan menjadi faktor terpenting di dalamnya.
Kebutuhan akan fungsi keamanan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh IPV4, karena pada IP ini memiliki keterbatasan, yaitu hanya mempunyai panjang address sampai dengan 32 bit saja. Dengan demikian, diciptakanlah suatu IP untuk mengatasi keterbatasan resource Internet Protocol yang telah mulai berkurang serta memiliki fungsi keamanan yang handal (relia¬bility). IP tersebut adalah IPV6 (IP Versi 6), atau disebut juga dengan IPNG (IP Next Generation). IPV6 merupakan pengembangan dari IP terdahulu yaitu IPV4. Pada IP ini terdapat 2 pengalamatan dengan panjang address sebesar 128 bit.
Penggunaan dan pengaturan IPV4 pada jaringan dewasa ini mulai mengalami berbagai masalah dan kendala. Di mulai dari masalah pengalokasian IP address yang akan habis digunakan karena banyaknya host yang terhubung atau terkoneksi dengan internet, mengingat panjang addressnya yang hanya 32 bit serta tidak mampu mendukung kebutuhan akan komunikasi yang aman.
IPv6 mempunyai tingkat keamanan yang lebih tinggi karena berada pada level Network Layer, sehingga dapat mencakup semua level aplikasi. Hal tersebut berbeda dengan IPV4 yang bekerja pada level aplikasi. Oleh sebab itu, IPV6 mendukung penyusunan address secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPV4
Pasti diantra kalian semua sudah pernah mendengar cara menghitung IP. Disini saya akan menjabarkan bagaimana cara setting IP(Internet Protocol). Pertama-tama anda harus mengetahui kelas IP. Jika anda telah mengetahui kelas IP itu ada berapa dan dimulai dari berapa. Selanjutnya anda tinggal menghitung IP. Untuk menghitung IP, anda harus tahu konsep subneting. Di konsep subneting ini dijabarkan bagaimana menghitung biner dan oktet. Supaya ga pusing, Ok deh sekarang saya akan mulai cara menghitung IP.

Macam-macam kelas IP:

Ada 5 macam kelas IP, tetapi yang sering digunakan itu ada 3, diantaranya:

Kelas A = 0-127 dengan jumlah host yang bisa dibuat kurang lebih ada 16 juta host.

Kelas B = 128-191 dengan jumlah host yang bisa dibuat kurang lebih ada 65 ribu host.

Kelas C = 192-223 dengan jumlah host yang bisa dibuat ada 254 host.

Dan untuk kelas D & E itu digunakan untuk multicast IP. Jadi, untuk sekarang 2 kelas IP ini masih belum digunakan.

Ada 4 oktet dalam bilangan IP. Masing-masing oktet memiliki jumlah biner 8 buah. Dan biner dilambangkan 1 & 0. Untuk penghitungannya, hanya biner 1 yang dihitung dan biner 0 tidak dihitung. Untuk biner 1 masing-masing memiliki jumlah yang berbeda.

1 1 1 1 1 1 1 1 = Disamping ini adalah jumlah biner dan jika dijumlahkan semuanya

ada 255.

128 64 32 16 8 4 2 1

misal:
11000000.10100100.00001010.00000000 = 192.168.10.0

atau:
11111111.11111111.11111111.11111111 = 255.255.255.255

Nah, sampai sekarang sudah sedikit mengerti belum tentang kelas IP dan biner?? saya kira sudah, kan pinter2x

Ok selanjutnya kita ke penghitungan masing-masing kelas IP. Saya coba untuk kelas C dulu yang mudah baru ke kelas selanjutnya B & A.

Rumus Penghitungan IP:
2x = Rumus menghitung jumlah network dengan x adalah banyaknya biner 1 dalam host id.

2y-2 = Rumus menghitung jumlah host dengan y adalah banyaknya biner 0 dalam host id.

Untuk penghitungan IP yang dihitung hanya host id saja & network idnya tidak perlu dihitung.

Penghitungan Kelas C:

ket:

/24 = dibaca slash 24, yaitu banyaknya biner yang tersedia ada 24 biner dari 32 biner.

Untuk kelas C network idnya ada di 3 oktet pertama. Dan host idnya ada di 1 oktet terakhir.

Ip 192.168.10.0/24
11111111.11111111.11111111.00000000

Network ID Host ID
255 . 255 . 255 . 0 = subnet mask

Jumlah Network = 2x =20 = 1

Jumlah Host = 2y-2 = 28-2 = 256-2 = 254

Block = 256-0 = 256

Network

IP Subnet/ip network

192.168.10.0

IP Awal

192.168.10.1

IP Akhir

192.168.10.254

IP Broadcast

192.168.10.255

Jadi, jumlah host/komp yang bisa digunakan itu ada 254 dalam 1 network. Dengan subnetmask 255.255.255.0

Cara Menghitung IP
Posted by harjoena on Juni 29, 2008
Catatan pribadi aja biar ga lupa..
Jika anda ingin menjadi seorang Network Administrator salah tiga syarat utamanya adalah memahami TCP/IP tidak hanya secara Konsep tetapi juga Desain dan Implementasinya.
Dalam tutorial ini saya ingin membagi pengertian yang saya pahami dalam menghitung IP Adress secara cepat.
Kita mulai … lebih cepat lebih baik…
Mungkin anda sudah sering men-setting jaringan dengan protokol TCP/IP dan menggunakan IP Address 192.168.0.1, 192.168.0.2, 192.168.0.3, …dst dengan netmask (subnet) 255.255.255.0 . Namun pernahkah terpikir untuk menggunakan IP selain IP tersebut ? misalnya :
192.168.100.1 netmask 255.255.255.248 atau
192.168.50.16 netmask 255.255.255.240 …???
Teori Singkat & Umum
Untuk mempelajari IP diperlukan pengetahuan tentang Logika dan Sitem Bilangan Biner. Tentang bagaimana cara mengkonversi bilangan Biner ke dalam bilangan Decimal atau menjadi BIlangan HexaDecimal, silahkan baca tutorial Sistem Bilangan Logika [Not Finished Yet] yang juga saya tulis dalam bentuk ringkasan. IP Address yang akan kita pelajari ini adalah IPv.4 yang berisi angka 32 bit binner yang terbagi dalam 4×8 bit.
Conto :
8 bit 8 bit 8 bit 8 bit
192.168.0.1 -> 1 1 0 0 0 0 0 0 . 1 0 1 0 1 0 0 0 . 0 0 0 0 0 0 0 0 . 0 0 0 0 0 0 0 1
192 . 168 . 0 . 1
Hal yang perlu dipahami dalam penggunaan IP Address secara umum adalah sebagai berikut :
Kelas IP
IP Address di bagi menjadi 5 kelas yakni A, B, C, D dan E. Dasar pertimbangan pembagian kelas ini adalah untuk memudahkan pendistribusian pendaftaran IP Address.
Kelas A
Kelas A ini diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar
Bit Pertama : 0 Net-ID : 8 bit Host-ID : 24 bit Range IP : 1.xxx.xxx.xxx – 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP : 16.777.214
Note : 0 dan 127 dicadangkan, 0.0.0.0 dan 127.0.0.0 biasanya dipakai untuk localhost.
Kelas B
Kelas B ini diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar
2 Bit Pertama : 10 Net-ID : 16 bit Host-ID : 16 bit Range IP : 128.xxx.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx Jumlah IP : 65.532
Kelas C
3 Bit Pertama : 110 Net-ID : 24 bit Host-ID : 16 bit Range IP : 192.xxx.xxx.xxx – 223.255.255.255 Jumlah IP : 254
Kelas D
4 Bit Pertama : 1110 Byte Inisial : 224 – 247Note : Kelas D ini digunakan untuk keperluan multicasting dan tidak mengenal adanya Net-ID dan Host-ID
Kelas E
4 Bit Pertama : 1111 Byte Inisial : 248 – 255Note : Kelas E ini digunakan untuk keperluan Eksperimental
-> Network ID (Net-ID)
Adalah IP address yang menunjukkan Nomor Jaringan (identitas segmen)
Conto :
Sebuah segmen dengan IP range 192.168.0.0 – 192.168.0.255 netmask 255.255.255.0 maka Net-ID nya adalah 192.168.0.0.
Sebuah jaringan dengan IP range 192.168.5.16 – 192.168.5.31/28 maka Net-ID nya adalah 192.168.5.16Note : Net-ID adalah IP pertama dari sebuah segmen. Dalam implementasinya IP ini tidak dapat digunakan pada sebuah host.
-> IP Broadcast
Adalah IP address yang digunakan untuk broadcast. Dari conto di atas maka IP Broadcast nya adalah 192.168.0.255 .Note : IP Broadcast adalah IP terakhir dari sebuah segmen (kebalikan dari Net-ID). Dalam implementasinya IP ini juga tidak dapat digunakan pada sebuah host.
-> Subnet Mask (Netmask)
Adalah angka binner 32 bit yang digunakan untuk :
membedakan Net-ID dan Host-ID
menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar
Kelas A : 11111111.00000000.00000000.00000000 = 255.0.0.0 Kelas B : 11111111.11111111.00000000.00000000 = 255.255.0.0 Kelas C : 11111111.11111111.11111111.00000000 = 255.255.255.0
Conto :
sebuah segmen dengan IP range 192.168.0.0 – 192.168.0.255 maka Netmask nya adalah : 255.255.255.0 .
-> Prefix
Adalah penulisan singkat dari sebuah Netmask. Dari conto juga maka prefix nya adalah 24 maka menuliskan prefix-nya 192.168.0.0/24
-> Jumlah IP yang tersedia
Adalah jumlah IP address yang tersedia dalam sebuah segmen (blok). Dari conto di atas maka Jumlah IP yang tersedia sebanyak 256 (192.168.0.0 – 192.168.0.255)Note : Dalam implementasinya tidak semua IP yang tersedia dapat digunakan karena ada 2 IP yang akan digunakan sebagai Net-ID dan Broadcast..
-> Jumlah Host
Adalah jumlah dari IP address yang dapat dipakai dalam sebuah segmen. Dari conto di atas maka jumlah host-nya adalah 254 (192.168.0.1 – 192.168.0.254). IP 192.168.0.0 sebagai Net-ID dan 192.168.0.255 sebagai Broadcast-nya.Note : Jumlah Host = Jumlah IP yg tersedia – 2
-> IP Public
Adalah IP address yang dapat dikenali di jaringan internet.
Conto :
202.95.144.4, 64.3.2.45, 4.2.2.1 dstNote : IP Public akan kita dapatkan jika kita berlangganan Leased Line.
-> IP Private
Adalah IP address yang hanya dapat dikenali di jaringan local (LAN).
Conto :
192.168.1.1, 192.168.0.5, 192.168.10.200 dstNote : IP Private dapat kita gunakan semau kita untuk membangun LAN tanpa harus berlangganan Internet seperti Leased Line.
Memulai Perhitungan
Perhatikan kombinasi angka dibawah ini :
Cara membaca :
Kombinasi angka tersebut adalah untuk netmask 255.255.255.0 yang apabila di konversi ke Bilangan Biner adalah 11111111.11111111.11111111.00000000. Kita ambil 8 bit terakhir yaitu .00000000.
Apabila pada kolom pertama di beri nilai ‘1′ dan yg lainnya bernilai ‘0′ ( .10000000 ) maka
Jumlah IP yang kita miliki (tersedia) sebanyak 128 nomor
Netmask yang harus dipakai adalah 255.255.255.128
Kita dapat menuliskan IP tersebut 192.168.0.0/25 dengan 25 sebagai nilai prefix-nya.
Jumlah segmen yang terbentuk sebanyak 2 yaitu
192.168.0.0 – 192.168.0.127 -> sesuai dgn point 1. IP yang tersedia sebanyak 128 buah tiap segmen 192.168.0.128 – 192.168.0.255
Jumlah IP yang dapat dipakai untuk host sebanyak 126 setelah dikurangi dengan Net-ID dan Broadcast .Sekarang dapatkah Anda mencari seperti 5 point sebelumnya apabila 3 bit pertama di beri nilai ‘1′ ?
Latihan
Saya memiliki IP sebagai berikut :
A. 192.168.0.10/28 B. 192.168.0.15/netmask 255.255.255.240 C. 192.168.0.16/28 D. 192.168.0.20 netmask 255.255.255.240 E. 192.168.0.20/28 F. 192.168.0.9/30 G. 192.168.0.11/255.255.255.250
Pertanyaan :
Manakah IP yang dapat saling berhubungan (berada dalam segmen yang sama) ?
Berapakah netmask untuk IP A,C,E,F ?
Berapakah nilai prefix untuk IP B,D,G ?
Manakah IP yang tidak dapat digunakan dalam jaringan, dan apa sebabnya ?
Berapa range untuk masing-masing IP ?
Bagaimana cara menguji konektivitas masing-masing IP ?
Referensi :
TCP/IP Standart, Deain dan Implementas (Onno W. Purbo)
Google.com
Pengalaman ngeset IP..

Struktur IP Address

Pada IPv4 Alamat IP terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 - 255. Luas area dari alamat IP ( range address ) yang bisa digunakan adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan 11111111.11111111.11111111.11111111. Jadi, ada sebanyak 232 kombinasi address yang bisa dipakai diseluruh dunia (walaupun pada kenyataannya ada sejumlah IP Address yang digunakan untuk keperluan khusus). Jadi, jaringan TCP/IP dengan 32 bit address ini mampu menampung sebanyak 232 atau lebih dari 4 milyar host. Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan desimal. Jadi, range address di atas dapat diubah menjadi address 0.0.0.0 sampai address 255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari.
2.1 Konversi Bilangan Biner, Desimal dan Hexadecimal
Didalam hitungan matematika kita lebih mengenal bilangan desimal ( 0 – 9 ) dibanding bilangan biner ( 1 dan 0 ) atau hexadecimal ( 0 – F ). Disini akan dijabarkan tentang perubahan dari bilangan desimal ke biner atau dari biner ke hexadecimal. Konversi ini dibuat untuk memudahkan pengguna mengetahui struktur IP yang berbasiskan bilangan biner.
2.1.1 Mengubah bilangan desimal ke biner
Cara menghitung bilangan biner dari bilangan desimal adalah dengan metode membagi bilangan desimal dengan bilangan biner sambil memperhatikan hasil sisa pembagian.
Contoh:
(1)192
196 : 2 = 96 sisa 0
96 : 2 = 48 sisa 0
48 : 2 = 24 sisa 0
24 : 2 = 12 sisa 0
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
Bilangan biner nya adalah angka sisa akhir dibaca dari bawah keatas, yaitu : 11000000, dan untuk pembuktian konversi angka desimal ini bisa dibalik dengan cara merubahnya kembali menjadi bilangan biner.
2.1.2 Mengubah bilangan biner ke desimal
Cara menghitungnya adalah dengan membuat tabel dan memposisikan bilangan biner dengan satuan decimal sebagai berikut. Kemudian nanti jumlahkan angka desimal tersebut berdasarkan bilangan biner yang dimasukkan.
Contoh 1 :
Binary 1 1 0 0 0 0 0 0
Decimal 128 64 0 16 0 0 0 0
Jika bilangan biner 0 maka decimalnya dihitung 0 tapi jika angkanya 1 maka ia dihitung berdasarkan tabel desimal yang dimaksud. Dari tabel diatas didapatkan bilangan biner yang bernilai 1 tepat berada dikolom desimal 128 dan 64 sedangkan angka 0 disini tidak dihitung maka perhitungannya adalah 128 + 64 = 192.
Jadi Konversi dari bilangan biner 11000000 adalah 192
Contoh 2: tabel dibawah adalah bilangan biner 11111111
Biner 1 1 1 1 1 1 1 1
Decimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Maka bilangan desimalnya adalah 128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 1 = 255
2.1.3 Mengubah bilangan biner ke hexadesimal
Untuk mengubah bilangan biner ke hexadesimal, susun bilangan biner menjadi kelompok 4 bit. Mulai pengelompokkan dari bit dari kanan kekiri. Jika jumlah bit kelompok terakhir tidak cukup, tambahkan 0.
Hexadesimal Biner
0 0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001
A 1010
B 1011
C 1100
D 1101
E 1110
F 1111














3.Pembagian Kelas IP Address
3.2.1IP versi 4 (IPv4)
Untuk pembagian kelas IP address saya gunakan standar IPv4 yang terdiri atas 32 bit angka binary. Dapat disimbolkan dengan angka sebagai berikut : Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi ke dalam dua buah bagian, yakni:
• Network Identifier atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat Network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat Network Identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.[2]
• Host Identifier atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai Host Identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia berada.[2]
Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni kelas A, kelas B dan kelas C. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut
1.Kelas A

Ciri-ciri dari kelas A adalah jika bit pertama bernilai 0, kelas ini untuk konfigurasi jaringan yang berskala besar. Dari angka 0 sampai 7 bit berikutnya merupakan bit network dan 24 bit selanjutnya dinamakan bit host. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (2563) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255). Range addressnya mulai dari 1 – 126.
2.Kelas B

Ciri-ciri dari kelas B adalah jika 2 bit pertama bernilai 10, maka 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx - 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (2562). kelas ini untuk konfigurasi jaringan berskala menengah sampai yang berskala besar. Range addressnya mulai dari 128 – 191.
3.Kelas C

Ciri-ciri dari kelas C adalah jika 3 bit pertama bernilai 110, maka 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host. kelas ini untuk konfigurasi jaringan berskala kecil. Range addressnya mulai dari 192 – 223.
Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone). Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimen.
3.2.2 IP versi 6 (IPv6)
Selanjutnya akan dibahas sedikit mengenai IPv6, Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit yang total alamatnya mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing.
IPv6 mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format. Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner: Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010

-=PUBLISHED BY GoBlog-X=-



2 comments:

  1. Saya tidak pernah percaya bahwa pilihan biner adalah nyata setelah ditipu dengan parah, jika ada orang yang meminta Anda membayar biaya trading hanya tahu adalah scam, atau meminta Anda membayar perangkat lunak juga merupakan penipuan. Ini semua saya lewati sebelum akhirnya berhasil dengan bantuan Mr Morgan yang membantu saya memulihkan semua yang telah saya hilang, saya bisa menghasilkan $ 4.350 dalam 5 hari dengan minimum $ 500 ... jadi saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk Rekomendasikan Anda semua kepadanya untuk mencegah Anda kehilangan lebih lanjut .. kenali dia melalui surat:
    Morganlarson88@gmail.com dan saya meyakinkan Anda tentang kesuksesan maksimal. ANDA juga bisa menukar dan mendaftarkan diri Anda pada platform: www.oneteloption.com
    Sebaiknya kita investasikan dengan bijak dan jangan menipu lagi dengan kecurangan yang diklaim sebagai pengelola akun.

    ReplyDelete
  2. If you'd like an alternative to randomly approaching girls and trying to find out the right thing to do...

    If you'd prefer to have women chase YOU, instead of spending your nights prowling around in crowded bars and restaurants...

    Then I encourage you to view this short video to uncover a strong little secret that has the potential to get you your own harem of beautiful women just 24 hours from now:

    Facebook Seduction System!!!

    ReplyDelete

Tulis komentar sobat tentang ini

Cara Cepat Belajar Bilangan Biner Komputer